Faqaaluuu'alallahi tawakkalnaa rabbanaa laa taj'alnaa fitnatal (n)-lilqaumizh-zhaalimiin (a); Lalu mereka berkata, "Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi kaum yang zalim, Bacakan ―QS. Yunus [10]: 85 Daftar isi English Translation - Sahih International SuratYunus Ayat 88 - 10:88 يونس Al-Quran Bahasa Indonesia.transcript~ Terjemahan Perkata Per Kata, Tafsir ~ audio reciter 85 Mereka menjawab ucapan Musa -'alaihissalām- itu dengan mengatakan, "Hanya kepada Allah-lah kami berserah diri. Ya Tuhan kami! Janganlah Engkau beri kami penguasa yang zalim. Karena mereka akan memaksa kami keluar dari agama kami dengan cara menyiksa, membunuh dan menghasut kami. AlQur'an Surat Yunus Ayat ke-86 dan Terjemahan Bahasa Indonesia. QS. Yunus Ayat 86. Ayat 85. QS. Yunus. Ayat 87. Share Ayat. Advertisement. Advertisement. Rekomendasi. Hukum Wakaf adalah Sunah, Kenali Bedanya dengan Zakat dan Infaq. TafsirSurat Al-Qashash, ayat 85-88 Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; 86) tetapi menjauhlah dari mereka, dan tentanglah mereka. Kisah mengenai Nabi Yunus ini disebutkan di dalam surat ini, juga di dalam surat Ash-Shaffat dan surat Nun. Yunus ibnu Mata a.s. diutus oleh Allah kepada penduduk kota Nainawi, yaitu suatu kota besar yang TafsirSurat Al-Hijr, ayat 85-86 Get link; Facebook; Twitter; Pinterest; Email; Other Apps - Tafsir Surat Al-Anbiya, ayat 87-88 - July 02, 2015 Kisah mengenai Nabi Yunus ini disebutkan di dalam surat ini, juga di dalam surat Ash-Shaffat dan surat Nun. Yunus ibnu Mata a.s. diutus oleh Allah kepada penduduk kota Nainawi, yaitu suatu kota ZDrX. Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Lalu mereka berkata, "Kepada Allahlah kami bertawakal. Ya Rabb kami! Janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim artinya janganlah Engkau membuat mereka menang atas diri kami sehingga mereka menduga bahwa mereka berada dalam jalan yang benar lalu mereka berani menyiksa kami. Orang-orang yang beriman itu berkata, "Hanya kepada Allah kami berserah diri." Kemudian mereka memohon kepada Allah untuk berkenan menghindarkan mereka dari sasaran fitnah dan siksaan orang-orang kafir. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Yakni janganlah Engkau berikan kekuasaan kepada mereka terhadap kami sehingga mereka akan menyiksa kami atau mereka mengalahkan kami sehingga kami terfitnah karenanya dan berkata, “Kalau memang Musa dan Harun berada di atas kebenaran, tentu mereka tidak akan Admin Submit 2015-04-01 021331 Link sumber Padahal keimanan ketika itu tidaklah berguna, lihat pula surat Al Mu’min 85. Moses prayed, “Our Lord! You have granted Pharaoh and his chiefs luxuries and riches in this worldly life, ˹which they abused˺ to lead people astray from Your Way! Our Lord, destroy their riches and harden their hearts so that they will not believe until they see the painful punishment.” {فَقَالُواْ عَلَى اللّهِ تَوَكَّلْنَا رَبَّنَا لاَ تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ} يونس 85 85- He said to the believers of his people We have depended on Allah and devoted worship and invocations to Him. O Allah, do make them overpower us and do not give them mastery over us so as not to torture us and make turn away from our religion; indeed they are tyrant and oppressors who do not know anything about mercy and do not give rights to their owners. {وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ} يونس 86 86- O Allah, rescue us by Your Mercy and Benevolence from unbelieving people who do not have a faith to deter them or benevolence to prevent them. loading...Ilustrasi Nabi Musa Doa yang dilantunkan oleh pengikut Nabi Musa agar terhindar dari fitnah dan kezaliman Firaun diabadikan dalam Surat Yunus ayat 85-86. Ist Surat Yunus ayat 85 -86 berisi tentang umat Nabi Musa as agar dijauhkan dari kezaliman dan fitnah. Imam an-Nawawi dalam kitab Syarh Arba’in menjelaskan bahwa kezaliman terbagi kepada dua macam; pertama, kezaliman seorang hamba kepada dirinya dan termasuk di dalamnya adalah syirik. Kedua, kezaliman seorang hamba terhadap orang lain. Baca Juga Salah satu doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah terdapat dalam Al-Quran surah Yunus ayat 85-86. Doa itu dilantunkan oleh pengikut Nabi Musa agar terhindar dari fitnah dan kezaliman Firaun yang dikenal sebagai raja diktator. Allah SWT berfirmanفَقَالُوْا عَلَى اللّٰهِ تَوَكَّلْنَا ۚرَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ ٨٥ وَنَجِّنَا بِرَحْمَتِكَ مِنَ الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ٨٦“Lalu mereka berkata, “Kepada Allah-lah kami bertawakal. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zalim, dan selamatkanlah kami dengan rahmat-Mu dari orang-orang kafir.” QS Yunus 85-86. Prof Dr Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah mengatakan doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah ini diucapkan oleh pengikut Nabi Musa usai mendengar nasihat beliau yang berisi perintah untuk bertawakal kepada Allah SWT. Beliau berkata, “Jika kamu benar-benar orang-orang muslim, maka tentu kamu bertawakal kepada Allah SWT dan selanjutnya tawakal itu akan berbuah ketenangan hati.”Mendengar nasihat Nabi Musa, mereka lantas berdoa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah kepada Allah SWT sebagai bentuk tawakal dan keyakinan kepada-Nya. Sedangkan Ibnu Katsir menyebutkan, doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah ini bermakna, “Ya Allah, jangan engkau menangkan dan kuasakan mereka Firaun dan koleganya atas kami pengikut Nabi Musa, sebab itu akan membuat mereka mengira bahwa mereka berkuasa karena berada dalam kebenaran, sedangkan kami berada pada kebatilan, dan kami akan terfitnah karenanya.” Baca Juga Sedangkan Imam Mujahid dalam tafsirnya juga mengatakan, doa ini bermakna, “Ya Allah, jangan engkau azab kami melalui tangan-tangan bela tentara Firaun dan tidak pula azab dari sisi Engkau. Sebab, dengan itu mereka akan berkata kepada kami. Jikalau kalian benar, niscaya kalian tidak akan diazab dan tidak akan kami kuasai pula.’ Karena itu, selamatkan kami dengan rahmat dan kebaikan dari-Mu dari orang-orang yang kafir dan menutupi kebenaran. Sungguh, kami telah beriman dan tawakal kepada-Mu.”Doa agar terhindar dari kezaliman dan fitnah yang dilakukan umat Nabi Musa ini juga dapat diamalkan oleh umat Islam dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi diri mereka sendiri maupun orang lain. Baca Juga mhy Ayat 81 فَلَمّا أَلقَوا قالَ موسىٰ ما جِئتُم بِهِ السِّحرُ ۖ إِنَّ اللَّهَ سَيُبطِلُهُ ۖ إِنَّ اللَّهَ لا يُصلِحُ عَمَلَ المُفسِدينَ Sahih International And when they had thrown, Moses said, “What you have brought is [only] magic. Indeed, Allah will expose its worthlessness. Indeed, Allah does not amend the work of corrupters. Malay Setelah mereka campakkan benda-benda itu, Nabi Musa berkata” Apa yang kamu datangkan itu, itulah sihir; sesungguhnya Allah akan mendedahkan kepalsuannya dengan mukjizat yang dikurniakanNya kepadaku; sesungguhnya Allah tidak akan menjayakan perbuatan orang-orang yang melakukan kerosakan. فَلَمَّا أَلْقَوْا Setelah mereka campakkan benda-benda itu, Dalam Taha66 telah disebut yang mereka mencampakkan tongkat dan tali. قَالَ مُوسَىٰ Nabi Musa berkata Ini adalah selepas mereka campak tongkat dan tali mereka dan kelihatan yang tongkat dan tali itu telah menjadi ular. Nabi Musa tahu apa yang berlaku, maka baginda telah kata kepada mereka. مَا جِئْتُم بِهِ السِّحْرُ “Apa yang kamu datangkan itu adalah sihir; “Yang kamu bawakan inilah sihir, bukan apa yang aku bawa”. Yang Nabi Musa bawa adalah mukjizat, tidak sama dengan sihir. Ini kerana sihir itu hanya menjadikan nampak sahaja tongkat dan tali itu jadi ular, tapi bukan ular yang sebenar. Sihir hanya mengelabui mata sahaja. إِنَّ اللَّهَ سَيُبْطِلُهُ sesungguhnya Allah akan menghapuskannya Kalimah سَيُبْطِلُهُ dari katadasar ب ط ل yang bermaksud membatalkan’. Apa yang mereka buat itu, Allah akan batalkan, maksudnya Allah akan lemahkan sampai ia tidak akan jadi apa-apa. Allah maha berkuasa atas segala sesuatu dan bukan mereka yang ada kuasa sihir itu. Bukan juga Nabi Musa ada kuasa maka kerana itu baginda kata Allah yang akan hapuskan sihir mereka. Kita nak melawan sihir, kita tidak ada mukjizat seperti tongkat Nabi Musa itu. Tapi kita ada mukjizat Qur’an pada kita. Maka, kalau ada yang menggunakan sihir kepada kita, maka bacakan ayat-ayat Qur’an kepada mereka. Boleh juga dibacakan kepada mereka yang buat wirid-wirid keramat. Juga kalau kita kena sihir dengan orang, kita hendaklah menggunakan ayat-ayat Qur’an untuk menghilangkan sihir itu. Bukannya pergi berjumpa dengan bomoh-bomoh dan ustaz-ustaz yang mengamalkan sihir juga. Masalah zaman sekarang, tukang-tukang bomoh dan pawang menggelar diri mereka dengan ustaz’. Mereka sahaja sangka mereka menggunakan cara Islam, tapi sebenarnya mereka menggunakan jin juga dalam amalan mereka tanpa mereka sedar. Ini adalah kerana mereka mengamalkan amalan yang bidaah dan mungkin syirik yang menyebabkan jin-jin telah berdamping dengan mereka. إِنَّ اللَّهَ لَا يُصْلِحُ عَمَلَ الْمُفْسِدِينَ sesungguhnya Allah tidak akan menjayakan perbuatan orang-orang yang melakukan kerosakan. Kenapa tadi menceritakan sihir dan sekarang menyebut tentang kerosakan’ pula? Ini adalah kerana kadangkala ada manusia yang benci kepada seseorang sampai menggunakan sihir. Dia pergi jumpa bomoh dan suruh bomoh itu buat macam-macam bagi sakit lah, bagi jadi gila, bagi tiada nafsu dan macam-macam lagi. Itu semua adalah termasuk melakukan kerosakan’. Dan memang sihir itu melakukan kerosakan. Allah tidak akan memberikan kejayaan kepada mereka. Ianya tidak akan membawa kepada kebaikan. Mereka sangka mereka berjaya dan beruntung, tapi sebenarnya tidak. Mereka akan dibalas di akhirat kelak dengan balasan azab yang amat hebat. Ini juga mengajar kepada kita yang jikalau perbuatan kita itu membawa kepada kerosakan, ia tidak berguna kepada kita. Kerosakan’ itu bukan sahaja di dalam bentuk sihir. Kerosakan itu merangkumi semua perkara, sama ada dalam perkara yang besar atau pun yang kecil. Sebagai contoh, dalam kita hendak mendisiplinkan kanak-kanak, kita tidak patut memaki mereka ataupun menipu kepada mereka. Itu akan membawa kepada kerosakan juga. Ayat 82 وَيُحِقُّ اللَّهُ الحَقَّ بِكَلِماتِهِ وَلَو كَرِهَ المُجرِمونَ Sahih International And Allah will establish the truth by His words, even if the criminals dislike it.” Malay “Dan Allah juga sentiasa menetapkan perkara yang benar dengan kalimah-kalimah perintahNya, walaupun yang demikian dibenci oleh orang-orang yang melakukan dosa”. وَيُحِقُّ اللَّهُ الْحَقَّ بِكَلِمَاتِهِ “Dan Allah juga sentiasa menetapkan perkara yang benar dengan kalimah-kalimah perintahNya, Allah tetap akan menegakkan kebenaran. Kerana Allah telah berjanji dengan kalimahNya untuk menegakkan kebenaran dan itu pasti akan terjadi. Kerana Allah yang kata sendiri. Kalimah yang dimaksudkan adalah wahyuNya. Pada kita sekarang, ianya adalah ayat-ayat Qur’an. Maknanya, dengan Qur’an, Allah akan menegakkan kebenaran. Kebathilan akan dikalahkan dengan hujah-hujah Qur’an. Maka kita kena belajar tafsir Qur’an sampai kita dapat gunakan ayat-ayat Qur’an untuk mematahkan hujah-hujah bathil. Allah pasti akan bantu mereka yang hendak menegakkan agamaNya. Sebagai contoh, dalam kisah Nabi Musa ini, Allah telah memenangkan baginda dengan menjadikan tongkat baginda menjadi ular yang sebenar dan memakan semua jelmaan ular-ular sihir itu. وَلَوْ كَرِهَ الْمُجْرِمُونَ walaupun yang demikian dibenci oleh orang-orang yang melakukan dosa”. Orang yang berdosa tidak suka dengan kebenaran. Tapi Allah tak kira samada mereka suka atau tidak. Walaupun mereka tak suka, Allah akan memenangkan kebenaran juga. Habis Ruku’ 8 dari 11 surah ini. Ayat 83 Apakah tindakan Firaun selepas itu? فَما آمَنَ لِموسىٰ إِلّا ذُرِّيَّةٌ مِن قَومِهِ عَلىٰ خَوفٍ مِن فِرعَونَ وَمَلَئِهِم أَن يَفتِنَهُم ۚ وَإِنَّ فِرعَونَ لَعالٍ فِي الأَرضِ وَإِنَّهُ لَمِنَ المُسرِفينَ Sahih International But no one believed Moses, except [some] youths among his people, for fear of Pharaoh and his establishment that they would persecute them. And indeed, Pharaoh was haughty within the land, and indeed, he was of the transgressors Malay Maka tidaklah ada yang beriman kepada Nabi Musa melainkan sebilangan kecil dari keturunan kaumnya, itu pun dengan keadaan takut kepada Firaun dan ketua-ketua kaum mereka menyeksa mereka; kerana sesungguhnya Firaun bermaharajalela di bumi, dan sebenarnya dia dari orang-orang yang melampaui batas. فَمَا آمَنَ لِمُوسَىٰ Maka tidaklah beriman kepada Nabi Musa Ramai yang tidak beriman dengan Nabi Musa dan Nabi Harun, walaupun mereka sendiri nampak bagaimana ahli-ahli sihir mereka telah dikalahkan dengan mukjizat Nabi Musa. Walaupun mereka nampak kebenaran dengan mata mereka sendiri, tapi mereka masih tidak beriman. Mereka juga tidak beriman walaupun selepas itu para ahli sihir itu semuanya beriman dengan Nabi Musa. إِلَّا ذُرِّيَّةٌ مِّن قَوْمِهِ melainkan sebilangan kecil dari keturunan kaumnya, Walaupun ramai yang tidak beriman, tapi ada juga antara mereka yang melihat pertarungan itu yang telah beriman. Antara yang beriman itu adalah ahli-ahli sihir yang bertarung dengan Nabi Musa itu. Oleh kerana mereka orang yang berilmu, maka mereka tahu bahawa apa yang Nabi Musa lakukan itu bukanlah sihir tetapi ianya adalah mukjizat. Dan mereka juga tahu bahawa mukjizat itu yang hanya boleh dilakukan oleh seorang Nabi sahaja. Jadi, mereka tahu yang apa yang dikatakan oleh Nabi Musa itu adalah kebenaran. Oleh kerana itu mereka terus beriman tanpa berasa sangsi lagi walaupun telah diancam bunuh oleh Firaun. Selain daripada ahli-ahli sihir itu, ada lagi yang beriman. Apabila perkataan ذُرِّيَّةٌ digunakan, ia memberitahu kepada kita bahawa mereka adalah orang-orang muda. Perkataan قَوْمِهِ kaumnya boleh diertikan dalam dua makna. Sama ada kaum Nabi Musa, atau kaum Firaun. Kalau ditafsirkan sebagai kaum Nabi Musa iaitu Bani Israil, timbul satu persoalan bukankah mereka sudah beriman? Oleh itu, maknanya adalah walaupun Nabi Musa memberikan ajaran tauhid kepada semua kaumnya, tetapi yang menerima hanya sedikit sahaja, iaitu golongan muda. Dan kalau ianya ditafsirkan sebagai kaum Firaun’, ia merujuk kepada golongan kecil dari bangsa Qibti dan kaum kerabat Firaun sendiri. Antaranya; 1. Asiah isteri Firaun. 2. Seorang lelaki dari golongan istana yang disebutkan dalam Surah Mukmin. Hanya disebut tentangnya, tanpa diberitahu namanya. 3. Menteri kewangan Firaun. Seperti yang telah disebut sebelum ini, yang sanggup beriman adalah golongan-golongan yang muda. Dalam setiap zaman, golongan muda lah yang berani menentang arus pemahaman kolot sesuatu masyarakat itu dan sanggup untuk beriman, walaupun berlainan dengan pendapat golongan-golongan yang tua. Walaupun mereka tahu bahawa pemikiran itu akan menyebabkan mereka susah, tetapi mereka sanggup untuk menghadapinya. Ini adalah kerana mereka mahukan perubahan. Mereka juga lebih bertenaga dan lebih bersemangat untuk membawa arus pembaharuan. Kalau kita lihat penyokong penyokong Nabi Muhammad pun kebanyakannya adalah golongan yang muda. Begitulah juga sekarang, kalau kita lihat, golongan muda lah yang banyak beriman dengan jalan sunnah ini. عَلَىٰ خَوْفٍ مِّن فِرْعَوْنَ وَمَلَئِهِمْ itu pun dengan keadaan takut kepada Firaun dan ketua-ketua kaum mereka Kenapa ramai takut beriman walaupun mereka telah nampak kebenaran yang dibawa oleh Nabi Musa dan ahli sihir pun telah kalah dan kemudian telah beriman? Kerana mereka takut kepada Firaun dan pembesar-pembesarnya. Macam kita sekarang pun, ramai yang takut nak ikut jalan sunnah kerana ianya lain dengan arus biasa. Mereka takut kena pulau oleh masyarakat. Mereka takut kena marah dengan guru mereka, dengan ibubapa mereka, dengan kawan-kawan mereka. Kalimah عَلَىٰ juga boleh bermaksud walaupun’. Walaupun mereka takut, mereka tetap beriman juga. Itulah mereka yang berani yang sanggup untuk terus meninggalkan perkara-perkara yang bidaah dan syirik. Kalau ada kenduri kahwin bersanding, mereka tidak pergi walaupun adik mereka sendiri yang kahwin; mereka tidak pergi lagi ke Majlis Tahlil, majlis selawat beramai-ramai dan sebagainya. Walaupun mereka dipandang serong, dikata dengan kata-kata cacian dan hina, tapi mereka tabah. أَن يَفْتِنَهُمْ menyeksa mereka; Kaum Firaun takut kena seksa dengan Firaun kerana Firaun amat zalim dan sanggup lakukan apa sahaja. Seksaan yang diberikannya amat teruk sekali. وَإِنَّ فِرْعَوْنَ لَعَالٍ فِي الْأَرْضِ kerana sesungguhnya Firaun bermaharajalela di bumi, Firaun mempunyai kedudukan yang tinggi dalam masyarakat. Allah sendiri memberitahu kita kedudukan tinggi beliau. Dia boleh buat apa sahaja yang dia mahu kerana dia telah mengawal negaranya dengan pimpinan kuku besi. Tiada kebebasan beragama atau apa kebebasan pun waktu itu. Itulah perangai Firaun yang ganas dan mengongkong kaumnya. Oleh itu, kita janganlah ikut sunnah Firaun ini. Janganlah kita dalam memimpin orang bawahan kita, menggunakan cara kepimpinan kuku besi seperti yang dilakukan oleh Firaun ini. Sebagai contoh, kalau kita seorang bapa, janganlah anak isteri kita tidak boleh bercakap langsung untuk memberikan pendapat mereka. Begitulah juga kalau kita ketua di tempat kerja kita. Berikan orang bawahan kita dengan kebebasan untuk bersuara. Kerana kadangkala kebenaran pada mereka dan kita kena dengar. وَإِنَّهُ لَمِنَ الْمُسْرِفِينَ dan sesungguhnya dia dari orang-orang yang melampaui batas. Seksaan yang diberikan oleh Firaun kepada mereka yang menentang beliau amat teruk sekali, sampai melampau batas. Lihatlah bagaimana beliau sanggup membunuh isterinya Asiah apabila Asiah beriman – Firaun telah mengikat kaki tangan Asiah dan menghempaskan batu ke atas Asiah. Lihatlah juga bagaimana dia telah membunuh hhli-ahli sihir yang beriman itu – dia telah memotong kaki dan tangan mereka bersilang dan digantung di pokok kurma ramai-ramai supaya masyarakat nampak dan tidak berani nak beriman dengan Nabi Musa. Memang Firaun tiada hati perut. Tak kisah apa pun dengan apa yang dilakukan. Sebelum Nabi Musa lahir pun, bukankah dia telah mengarahkan seluruh anak lelaki Bani Israil dibunuh? Pernahkah ada lagi manusia lain sekejam dia? Dalam hal agama pula, Firaun sanggup mengaku tuhan dan tidak membenarkan kaumnya menyembah mana-mana tuhan lain. Maka memang dia amat melampaui batas. Iblis pun tidak berani mengaku tuhan, tapi dia berani kata begitu. Ayat 84 وَقالَ موسىٰ يا قَومِ إِن كُنتُم آمَنتُم بِاللَّهِ فَعَلَيهِ تَوَكَّلوا إِن كُنتُم مُسلِمينَ Sahih International And Moses said, “O my people, if you have believed in Allah , then rely upon Him, if you should be Muslims.” Malay Dan Nabi Musa pula berkata kepada kaumnya “Wahai kaumku! Kalau sungguh kamu beriman kepada Allah, maka hendaklah kamu berserah diri kepadaNya, jika betul kamu orang-orang Islam yang berserah diri bulat-bulat kepada Allah”. وَقَالَ مُوسَىٰ Dan Nabi Musa pula berkata kepada kaumnya Nabi Musa berkata kepada bani Israil. Baginda kena beri semangat kepada kaumnya. يَا قَوْمِ “Wahai kaumku! Selepas Nabi Musa berdakwah kepada Firaun dan setelah Firaun dikalahkan dalam pertarungan antara ahli-ahli sihir dan Nabi Musa, Firaun amat marah sekali kerana dia telah dimalukan di khalayak ramai. Tambahan pula, ahli-ahli sihir harapannya itu pun terus sujud beriman kepada Allah. Kerana marah sangat, bukan sahaja dia tidak mahu membebaskan Bani Israil dari cengkaman perhambaan, tetapi sebaliknya dia meningkatkan dan menggandakan lagi kesusahan kepada mereka. Maka Bani Israil pun marah kepada Nabi Musa kerana pada anggapan mereka, Nabi Musa lah yang menyusahkan mereka. Ini ada disebut dalam ayat A’raf129 قَالُوا أُوذِينَا مِن قَبْلِ أَن تَأْتِيَنَا وَمِن بَعْدِ مَا جِئْتَنَا قَالَ عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُهْلِكَ عَدُوَّكُمْ وَيَسْتَخْلِفَكُمْ فِي الْأَرْضِ فَيَنظُرَ كَيْفَ تَعْمَلُونَ Mereka berkata “Kami telah dianiaya dan diperhambakan oleh Firaun sebelum engkau datang kepada kami dan sesudah engkau datang kepada kami”. Nabi Musa menjawab “Mudah-mudahan Tuhan kamu akan membinasakan musuh kamu dan menjadikan kamu khalifah di bumi, kemudian Dia akan memerhati bagaimana pula perbuatan kamu?” Mereka marah kepada Nabi Musa kerana sebelum Nabi Musa lahir lagi, Firaun telah mengarahkan untuk dibunuh semua anak lelaki bani Israil. Mereka kata itu sebab Nabi Musa. Dan sekarang selepas baginda berdakwah kepada Firaun, sekali lagi Firaun mengarahkan untuk anak-anak lelaki dan perempuan bani Israil dibunuh pula. Mereka kata Nabi Musa tidak habis-habis menyusahkan mereka. Kerana perasaan mereka begitu, maka Nabi Musa berkata kepada mereka إِن كُنتُمْ آمَنتُم بِاللَّهِ Kalau sungguh kamu sudah beriman kepada Allah, Iaitu kalau mereka beriman sungguh-sungguh dengan Allah, mengharap hanya kepada Allah. Juga kalau mereka beribadat hanya kepada Allah. فَعَلَيْهِ تَوَكَّلُوا maka hendaklah kamu berserah diri kepadaNya, Nabi Musa mengingatkan kaumnya supaya bertawakal kepada Allah kalau benar-benar mereka beriman. Mereka hendaklah berharap kepada Allah sahaja. Hendaklah mereka serahkan semua urusan mereka kepada Allah. Memang inilah sifat tawakal yang semua orang beriman kena ada kerana kita adalah makhluk yang lemah. إِن كُنتُم مُّسْلِمِينَ jika betul kamu orang-orang Islam“. Kalau betul-betul kamu kata kamu orang Islam, maka bertawakal sahaja kepada Allah. Ada tiga elemen agama yang disebut di dalam ayat ini. Iman Tawakal Islam. Iman itu terjadi apabila seseorang itu mengaku yang dia percaya kepada Allah, kepada Rasul, kepada wahyu Allah, dan lain-lain lagi. Iman itu berada di dalam hati. Tetapi tidaklah cukup kalau kita percaya di dalam hati sahaja tapi tidak diikuti dan ditunjuk dengan perbuatan. Itulah maksud Islam di mana kita menjalankan perintah Allah seperti kita solat, puasa, mengeluarkan zakat, dan sebagainya. Di antara Iman dan Islam ada tawakal. Selepas kita beriman, kita perlu bertawakal kepada Allah. Kadang-kadang, selepas kita beriman dan hendak menjalankan perintah Allah, kadang-kadang, kita tak boleh tahan ataupun susah untuk melakukannya. Sebagai contoh, apabila masuk Islam, seorang Muslim itu wajib melakukan solat. Tetapi ada yang susah untuk menjalankan ibadah solat kerana mereka takut keluarga mereka yang kafir akan marah mereka; seorang wanita Muslim wajib untuk menutup auratnya. Tetapi kadangkala ada yang susah untuk memakai tudung. Mereka takut dengan keluarga mereka, dengan kata-kata kawan mereka, atau pun mungkin ada diskriminasi yang dilakukan oleh negara mereka. Sebagai contoh, pernah Negara Perancis pernah mengharamkan rakyatnya memakai tudung menutup aurat. Sama juga kalau kita hendak mengamalkan sunnah di dalam negara yang majoriti umat Islamnya mengamalkan bidaah. Memang payah dan ada kemungkinan kita akan susah kalau kita tetap amalkan juga amalan sunnah. Dalam hal ini, terutama sekali apabila ada dugaan untuk melakukan sesuatu perintah agama maka seorang Muslim itu hendaklah bertawakal kepada Allah. Kita akan hanya mendapat kekuatan untuk menjalankan perintah Allah jikalau kita berserah diri kepada Allah sepenuh-penuhnya. Kita kena melakukan perintah Allah walau bagaimana keadaan sekalipun. Apa yang perlu dilakukan tetap perlu dilakukan. Kerana memang sudah tujuan hidup kita untuk taat kepada perintah Allah – menjadi Muslim. Kerana kita akan gagal kalau kita mengharapkan semua orang akan menyokong perbuatan kita dalam setiap keadaan. Akan ada sahaja yang tidak setuju dengan pegangan agama kita. Kekuatan itu akan datang jikalau bertawakal kepada Allah. Kerana kita sudah tidak boleh berharap kepada rakan-rakan kita, keluarga kita atau negara kita. Kita kena berharap kepada Allah dan yakin bahawa Allah akan memelihara kita. Seperti yang disebut di dalam ayat Talaq3 وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا Serta memberinya rezeki dari jalan yang tidak terlintas di hatinya. Dan Ingatlah, sesiapa berserah diri bulat-bulat kepada Allah, maka Allah cukuplah baginya untuk menolong dan menyelamatkannya. Sesungguhnya Allah tetap melakukan segala perkara yang dikehendakiNya. Allah telahpun menentukan kadar dan masa bagi berlakunya tiap-tiap sesuatu. Ayat dari surah Yunus ini mengajar kita bahawa kita perlu bertawakal kepada Allah dalam melakukan ibadah. Nabi Musa mengingatkan kaumnya untuk bertawakal kepada Allah dalam beriman dan menjalankan ibadat kepada Allah. Begitu juga dengan kita zaman sekarang. Memang ada rasa takut dan gelisah dalam melakukan ibadah yang sunnah, tapi kita buat sahaja dan tawakal kepada Allah. Sebagai contoh, susah juga nak solat subuh tanpa baca Qunut. Tapi kita sepatutnya tahu yang Qunut bukanlah amalan sunnah dan kita kena berani untuk solat subuh tanpa Qunut. Begitu juga ada yang takut hendak menggerak-gerakkan jari dalam tahiyat, tapi kita tahu bahawa itu adalah sunnah mengikut satu pendapat yang diberitahu dalam hadis yang sahih. Dan berbagai lagi ibadah sunnah yang kita risau untuk lakukan. Oleh itu, ayat ini memberi semangat kepada kita untuk tidak takut dan serahkan urusan itu kepada Allah. Allahu a’lam. Sambung ke ayat yang seterusnya Kemaskini 10 Mac 2019 Rujukan Nouman Ali Khan Taimiyyah Zubair

surat yunus ayat 85 86 88