Purnomomerupakan atlet lari tersukses pada era 80-an. Ia merupakan atlet lari Indonesia berbakat yang pernah menjadi satu-satunya wakil dari benua Asia pada Olimpiade 1984. Pada 1984, Purnomo menjadi juara pada Olimpiade Asia terbuka di Thailand. Ia juga berhasil masuk semifinal 60m dan 200m kejuaraan dunia Atletik Gelanggang Tertutup di Paris Dedikasiatlet senam nasional Indonesia, Dian Arifin untuk olahraga yang ditekuninya sangat luar biasa.; Dian Arifin juga menjadi salah satu pembina olahraga senam melalui Dian Gymnastics.; Klub senam Dian Gymnastics didirikan atlet nasional era 1980-an sejak beberapa tahun silam.; Dian Arifin sebagai mantan atlet senam nasional Indonesia mendedikasikan hidupnya melalui Dian Gymnastics. Semarang(ANTARA) - Tim Para-Renang Indonesia tampil sebagai juara umum pada ASEAN Para Games 2022 dengan total perolehan 87 medali, terdiri atas 29 medali emas, 31 perak, dan 27 medali perunggu. Bahkan, perolehan medali emas pada pesta olahraga terbesar bagi atlet-atlet difabel se-Asia Tenggara itu melampaui target yang ditetapkan, yakni 27 VIVA- Dukungan kepada Anindya Novyan Bakrie untuk melanjutkan kepemimpinan Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) periode 2021-2025 mengalir deras. Mulai dari Menpora Zainudin Amali, Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman dan sejumlah Pengprov PRSI. Di samping itu. Anindya juga mendapatkan kesan positif dari sejumlah perenang top Indonesia seperti I Gede Siman Sudartawa Oleh karena itu, Color Asia Live ingin mengajak para penggemar MLTR dan penggemar musik era 90-an untuk bernostalgia kembali dengan menghadirkan MLTR ke Indonesia pada 16 Oktober 2022 di Grand Ballroom Hotel Pullman Jakarta Central Park," tambahnya. Tak hanya di Jakarta, grup tersebut juga akan tampil di Kota Surabaya pada tanggal 19 Oktober 2022. Sleman Yogyakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional U-16 Indonesia Bima Sakti meminta skuadnya tampil tenang dan tidak terprovokasi saat berhadapan kontra Vietnam pada laga pamungkas Grup A Piala AFF U-16 2022, Sabtu (6/8). "Jangan terprovokasi, bermain dengan kepala dingin. Jangan sampai mendapatkan kartu karena pelanggaran yang tak perlu QpeGQ2. Ilustrasi perkembangan renang di Indonesia. Foto UnsplashPerkembangan renang di Indonesia dimulai pada tanggal 21 Maret 1951. Tanggal ini bertepatan dengan tanggal berdirinya Persatuan Renang Seluruh Indonesia sebagai asosiasi olahraga renang resmi sekaligus menaungi berbagai organisasi di daerah-daerah yang telah lahir lebih diketahui, renang merupakan olahraga yang populer di dunia, tidak terkecuali di Indonesia. Selain menjadi olahraga, renang juga kerap dijadikan sebagai sarana rekreasi masyarakat, khususnya ketika memasuki akhir kejuaraan olahraga dunia, yaitu olimpiade, renang menjadi salah satu cabang olahraga bergengsi yang turut dipertandingkan. Namun siapa sangka, olahraga renang yang kita kenal saat ini ternyata mempunyai sejarah panjang. Berikut adalah perkembangan olahraga renang di Indonesia dimulai pada tanggal Renang di Indonesia Dimulai pada Tanggal 21 Maret 1951Ilustrasi perkembangan renang di Indonesia. Foto UnsplashJauh sebelum terbentuknya Persatuan Berenang Seluruh Indonesia, olahraga renang di Indonesia sudah mulai dikenal pada tahun 1904 di Bandung. Hal ini bermula dari berdirinya kolam renang yang ada di daerah Cihampelas, Bandung. Dari sini pula bisa dikatakan sejarah olahraga renang di Indonesia dari Buku Jago Renang oleh Sandra Arhesa, olahraga renang waktu itu disebut hanya dapat dinikmati oleh orang-orang kulit putih dan para bangsawan saja. Oleh karena itu, pada awal kemunculannya, olahraga renang tidak begitu dikenal oleh masyarakat Indonesia secara renang pertama di Indonesia kemudian baru lahir pada 1917. Organisasi ini diberi nama Bandungse Zwembond atau Perserikatan Berenang Bandung yang bermula dari perkumpulan renang tingkat pada 1918 hingga 1927, organisasi renang lainnya pun mulai terbentuk di beberapa daerah lainnya di Indonesia, seperti di Jakarta, Surabaya, Jawa Barat, Pasuruan, dan Jawa Timur. Sejak saat itu, olahraga renang mulai Renang di Indonesia Setelah Dibentuknya PBSIIlustrasi perkembangan renang di Indonesia. Foto UnsplashDibentuknya Persatuan Berenang Seluruh Indonesia sekaligus menandakan era baru dalam sejarah renang di Tanah Air. Sebagai organisasi renang tingkat nasional, PBSI pun kemudian diterima menjadi anggota Perserikatan Olahraga Olimpiade Indonesia PORI yang kemudian dikenal sebagai Komite Olimpiade Indonesia KOI.Pada 1952, organisasi renang Indonesia pun berhasil diakui dunia. Hal ini ditandai dari diakuinya PBSI sebagai induk olahraga renang yang telah resmi menjadi anggota Federation Internationale de Nation FINA dan Internasional Olympic Committee IOC.Kemudian pada 1959, kejuaraan renang tingkat nasional pertama di bawah PBSI diadakan di Malang, Jawa Timur. Kejuaraan ini sekaligus memisahkan antara kategori junior dan senior. Tak hanya itu, di tahun ini juga PBSI mengadakan satu keputusan besar yang dihasilkan adalah perubahan nama dari PBSI menjadi Perserikatan Renang Seluruh Indonesia PRSI. Perubahan ini dilakukan atas pertimbangan adanya induk organisasi lain yang memiliki singkatan nama serupa , yaitu PBSI yang membidangi olahraga bulu saat itu, nama PRSI menjadi nama resmi yang digunakan untuk menandai induk organisasi renang di Indonesia. Demikian informasi mengenai perkembangan renang di Indonesia dimulai pada tanggal berapa. - Renang merupakan salah satu jenis olahraga yang dipertandingkan di ajang Olimpiade. Jenis olahraga ini sudah dipertandingkan sejak Olimpiade Athena pada tahun ajang Olimpiade, renang belum pernah menyumbangkan medali buat Indonesia sejak pertama kali berpartisipasi pada 1952 hingga Olimpiade terakhir di Rio 2016. Adapun, pada Olimpiade Tokyo 2020, ada dua 2 atlet renang Indonesia yang bakal tampil di pesta olahraga multicabang terbesar di dunia itu. Baca juga Kisah Daur Ulang di Balik Pembuatan Medali Olimpiade Tokyo 2020 Mereka adalah Aflah Fadlan Prawira perenang putra dan Azzahra Permatahani perenang putri. Aflah Fadlan Prawira dan Azzahra Permatahani mewakili Indonesia di cabang olahraga cabor renang Olimpiade Tokyo 2020. Keduanya merupakan debutan di Olimpiade 2020. Olimpiade Tokyo 2020 akan mulai bergulir pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021. Berikut adalah profil dua atlet renang Indonesia yang akan berlaga pada Olimpiade Tokyo 2020. 1. Aflah Fadlan Prawira Baca juga Skuad Argentina untuk Olimpiade Tokyo 2020 Tjahjo Sasongko/ Aflah Fadlan Prawira Aflah Fadlan Prawira adalah atlet renang nasional berusia 23 merupakan perenang spesialis jarak jauh khususnya di gaya bebas nomor 400 meter, 800 meter, dan 1500 meter serta 400 meter gaya ganti. Mengutip dari KOMPAS TV, Fadlan rencananya akan turun di nomor 400 meter dan meter gaya bebas pada Olimpiade Tokyo 2020. Bagi Fadlan, tampil di Olimpiade merupakan suatu kebanggan tersendiri, apalagi ini merupakan Olympic perdananya. Baca juga Olimpiade dan Tradisi Bagi Kondom "Perasaan saya sangat bahagia dan antusias tampil di Olimpiade karena ini adalah impian sejak kecil yang akhirnya tercapai," kata Fadlan dikutip dari KOMPAS TV. Adapun salah satu prestasi Fadlan di cabor renang adalah berhasil mengemas dua medali perak dan satu perunggu pada gelaran SEA Games 2019 di Filipina. 2. Azzahra Permatahani Dikutip dari Tribunsport, Azzahra merupakan pemegang tiga rekor nasional yakni 200 meter gaya dada putri, 200 meter gaya ganti putri, dan 400 meter gaya ganti putri. Bahkan dirinya telah menembus limit B nomor 200 meter gaya ganti putri. Baca juga Mengenal Miraitowa, Maskot Olimpiade Tokyo 2020 Pada tahun 2019 lalu, Azzahra memecahkan rekor nasional nomor 200 meter gaya dada putri dengan catatan waktu 2 menit 32,22 detik. Sebelumnya rekor tersebut dipegang oleh Vannesai Evato dengan catatan waktu 2 menit, 32,57 detik. Salah satu prestasi Azzhara di cabor renang adalah meraih medali perak nomor 200 meter gaya ganti perorangan putri pada SEA Games 2019 di Filipina. Adapun, Azzahra rencananya akan turun di nomor 200 meter gaya ganti pada Olimpiade Tokyo 2020. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Wisnu Wardhana lahir di Jakarta, Indonesia, 21 Januari 1975; umur 43 tahun adalah salah satu perenang Indonesia. Ia terkenal pada era 80-an kelompok umur dan 90-an regional dan internasional. Wisnu telah mampu berprestasi sejak usia 7 tahun sampai akhir karier renangnya di usia 25 tahun. Prestasi Wisnu sudah dimulai ketika dia memulai karier renangnya di usia kelompok pada umur 7 tahun. Ia kemudian menjadi juara Nasional se-Indonesia, kelompok umur se-ASEAN, Asia, dan pada akhirnya menjuarai multi-event seperti PON, SEA GAMES, Kejuaraan Dunia Grand Prix jarak Pendek, dan terakhir menjadi perenang ALL American di Divisi II NCAA AS. Wisnu Wardhana tidak hanya berprestasi di dunia renang, namun juga di bidang akademik. Wisnu lulus dari Universitas Internasional Salem di Virginia Barat, Amerika Serikat dengan gelar dari jurusan Bisnis Internasional. Ia langsung mendapatkan pekerjaan sebagai Investment Banker di Wall Street, New York dan Atlanta. Setelah selesai berkarier di Amerika, Wisnu langsung kembali ke Indonesia dan melanjutkan kariernya sebagai bankir professional di sebuah bank di Indonesia. Wisnu tidak meninggalkan gairahnya di dunia renang. Ia mendirikan JakartaQuatics Swim School pada tahun 2004 kemudian melakukan penggabungan/merger dengan Antasena swimming pada tahun 2010 yang sekarang menjadi JAQ Swimming. Selain kesibukan sebagai seorang bankir senior, Wisnu Wardhana juga masih sempat mengembangkan passion minatnya di dunia renang sebagai Executive Head Coach di JAQ Swimming, perenang Masters yang masih aktif mengikuti kejuaraan masters Internasional serta mengembangkan dan memperkenalkan olahraga renang kepada masyarakat umum melalui INAMasters International Aquatic Masters. Wisnu juga aktif mengkampanyekan gerakan "student-athlete" kepada para atlet2 nasional yang pada umumnya cenderung meninggalkan bangku pendidikan demi prestasi olahraga. RIVERSIDE, - Dunia renang Indonesia kehilangan salah satu atlet legendaris, setelah Gerald HP Item meninggal dunia di Amerika Serikat, Kamis Jumat WIB.Gerald yang lebih dikenal dengan nama panggilan Jerry Item meninggal dunia saat tengah melatih murid-muridnya di Riverside. Mantan atlet yang kini membuka klub bersama isterinya, mantan ratu renang Elfira Nasution ini terjatuh dan tak sempat mendapatkan pertolongan saat dibawa ke rumahs Gerald dan Elfira memang telah satu dekade ini bermukim di Riverside, Amerika Serikat, menyusul ayah Jerry, Willem Item. Mereka sempat menbuka klub renang Elite dan juga melatih secara private. Dua putera mereka, Nigel dan Nicole juga ikut dan melanjutkan pendidikan di Amerika Item merupakan atlet renang utama Indonesia dekade 1970-1980-an. Pada akhir dekade 1970-an, renang Indonesia merupakan kekuatan utama di Asia Tenggara dengan para atlet seperti Jerry, Kristiono Sumono, John D. Item dilanjutkan generasi Lukman Niode, Wirmandi Sugriat dll. Jerry dan Kristiono bahkan mencatat rekor tertinggi dalam sejarah olahraga renang Indoensia dengan merebut medali perak pada Asian Games 1978 di mempersembahkan 2 perak dan 3 perunggu pada Asian Games 1978. ia juga menambahkan beberapa medali perunggu saat sudah di ujung karirnya pada Asian Games India 1982. Sayangnya, Jerry kehilangan kesempatan tampil pada ajang Olimpiade karena saat ia berada pada puncak penampilan, Indonesia absen pada penyelenggaraan Olimpiade 1980 di Moskwa karena kasus invasi Uni Soviet ke mengundurkan diri sebagai atlet, Jerry mendirikan perkumpulan renang Elfira Swima Gemilang ESG bersama isterinya, Elfira. Ia juga sempat menangani Pelatnas. ESG sempat berkembang dengan membuka cabang di beberapa kota, namun kemudian meredup seiring munculnya banyak perkumpulan renang baru. ESG kemudian bubar setelah pasutri ini pindah ke Amerika pelatih, Jerry dikenal sebagai pelatih yang bisa membangkitkan motivasi kepada para anak didiknya. Ia kerap membagikan pengalamannya sebagai atlet kepada para calon atlet ya g dibinanya. salah satunya adalah bagaimana Jerry kecil selalu memotivasi dirinya dengan membayangkan apa yang akan dilakukannya bila menjadi juara. "Saya selalu menderetkan kursi di garasi dan selalu berbicara sendiri, "Medali emas diraih oleh Gerald HP Iteeemmm dari Indonesiaaaa...," kata jalan, Jerry. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Indonesia merupakan negara kepualaun terbesar di dunia. Selain pesona alamnya yang unik, Indonesia juga terkenal akan prestasi atlet-atletnya dalam perlombaan internasional. Siapa sajakah atlet Indonesia yang sukses mengharumkan nama bangsa? Simak ulasannya Richard Sambera9. Lim Swie King8. Lisa Rumbewas7. Bambang Pamungkas6. Yayuk Basuki5. Alan Budikusuma4. Rudi Hartono3. Chris John2. Taufik Hidayat1. Susi Susanti10. Richard Sambera merupakan atlet renang Indonesia kelahiran Jakarta 19 Desember 1971. Karir atlet nya dimulai dari tahun 1980an sampai tahun yang pernah ia capai antara lain memperoleh medali di berbagai kejuaraan Renang tingkat Asia dan Dunia. Setelah pensiun dari atlet, Richar Sambera kini menjadi pembawa acara siaran olahraga di berprestasi sebagai atlet Indonesia, Richard juga memiliki otak yang mumpuni, terbukti dengan keberhasilannya menyelesaikan pendidikan dan mendapat gelar bachelor of science di Political Science and Economy Arizona State University, Amerika Serikat. Ketika kuliah di Amerika, Richard menjadi pelatih tim renang putra di Arizona State Richard dengan media pertama kali terjadi ketika ia bergabung dengan koran Arizona Republic. Sejak tahun 2003, Richard resmi bergabung menjadi pembawa berita dalam acara Metro Lim Swie King King merupakan atlet bulu tangkis indonesia kelahiran Kudus 28 Februari 1956. Swiek King dulu menjadi buah bibir karena kemampuannya menantang Rudy hartono di final All England tahun 1976 ketika berusia 20 itu Swie King menjadi penerus kejayaan Rudy pada kejuaraan bulu tangkis dunia paling bergengsi saat itu. Swieking berhasil menyabet gelar juara sebanyak 3 kali dan 4 kali menjadi finalis. Bila perolehannya ditambah dengan turnamen “grand prix” lainnya, total kemenangan Swie King menjadi puluhan King juga menyumbang medali emas pada perlombaan Asian Games di Bangkok tahun 1978, ia juga pernah 6 kali membela Indonesia dalam kejuaraan Piala Thomas dan berhasil mengantar Indonesia menjadi juara sebanyak 3 dorongan dari orang tuanya, sejak kecil Swie King sudah menekuni olahraga bulu tangkis sampai akhirnya ia berhasil masuk ke dalam klub PB Djarum yang telah banyak melahirkan para atlet bulu tangkis tahun 1973 Swie King berhasil memenangkan Pekan Olahraga Nasional, saat itu usianya masih 17 tahun. Sejak itu Swie king direkrut untuk masuk pelatnas yang bertempat di Hall C berkarir selama 15 tahun, Swie King mengundurkan diri dari karirnya sebagai atlet bulu tangkis Indonesia pada tahun 1988. Ketika masih aktif sebagai pemain, atlet bulu tangkis ini terkenal dengan smash andalannya yang bernama jumping smash. Keahlian inilah yang membuatnya dijuluki sebagai King Liem Swie King bermarga Oei. Pergantian marga ini lumrah terjadi ketika zaman Hindia Belanda dahulu, pada saat itu seorang anak di bawah umur yang ingin memasuki wilayah Hindia Belanda harus didampingi oleh orang anak tersebut tidak ada orang tua yang menyertainya, maka akan dititipkan ke orang tua’ yang lain, orang tua lain ini bisa bermarga sama atau berbeda dengan marga Lisa Rumbewas cantik pemilik nama lengkap Raema Lisa Rumbewas lahir di Jayapura, 10 September 1980 adalah seorang atlet putri angkat besi asal lahir dari keluarga atlet, ayahnya Levi Rumbewas pernah menjadi atlet binaraga terbaik di Indonesia. Sedangkan sang ibu, Ida Korwa juga seorang pengangkat besi. Keluarga Rumbewas bisa dibilang perintis angkat besi pertama di begitu panggilan akrabnya, berhasil mendapatkan medali perak pada Olimpiade Athena 2004 dalam kategori angkat besi putri untuk kelas 53 kg, Grup itu, atlet Indonesia ini juga berhasil meraih medali serupa pada saat SEA Games XXI. Lisa kembali tampil di nomor 53 kg pada Olimpiade Beijing tahun 2008, namun kali ini ia harus puas hanya menempati posisi keempat. Total beban yang berhasil Lisa angkat pada Olimpiade Beijing adalah 206 Bambang Pamungkas Pamungkas merupakan atlet sepak bola Indonesia yang lahir di Salatiga pada tanggal 10 Juni 1980. Ia pernah mewakili Indonesia sebagai anggota timnas dan biasa perposisi sebagai tinggi tubuhnya hanya 171 cm, Bambang memiliki lompatan tinggi dan tandukan yang akurat. Ia juga mengagumi rekan satu timnya dalam tim nasional yaitu Kurniawan Dwi ia maish bermain dalam tim remaja regional Jawa Tengah, Bambang pernah dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam Piala Haornas, sebuah kejuaraan tingkat remaja. Bambang juga tercatat sebagai pencetak gol terbanyak ketika membela skuad indonesia pada Piala Asia U-19 Grup V dengan perolehan 7 perdana Bambang bersama timnas senior adalah ketika 2 Juli 1999 silam dalam pertandingan persahabatan melawan Lituania. Bambang yang ketika itu masih berumur 18 tahun berhasil mencetak gol dalam pertandingan yang berakhir berhasil mencetak 2 gol pada musim pertamanya di Liga Indonesia walaupun tim yang ia wakili Persija Jakarta gagal masuk ke babak akhir. Saat musim pertandingan tersebut berakhir, Bambang memutuskan untuk bergabung dengan tim divisi 3 Belanda, EHC karena ada masalah keluarga dan ketidak cocokan dalam menyesuaikan diri dengan iklim Eropa, beberapa bulan setelah itu EHC Norad mengembalikan Bambang kembali ke Persija sebelum kedua belah pihak mengakhiri atas persetujuan kejadian itu malah menambah semangat juang Bambang, terbukti setahun kemudian ia sukses menjadi top scorer dari belakang dengan total 8 gol. Perolehan ini sekaligus membantu Indonesia menjadi juara dua dalam Piala Tiger terakhirnya untuk Indonesia adalah ketika kualifikasi Piala Dunia 2006 melawan Sri Lanka. Dalam pertandingan yang terjadi pada bulan September 2004 ini Bambang sukses mencetak 18 gol dalam 35 kali tampil. Namun karena kakinya cedera, prestasi Bambang menurun. Ini menyebabkannya tersisih dari skuad Piala Tiger Indonesia tahun rekan-rekannya berjuang di Piala Tiger, Bambang dikontrak oleh Selangor FC. Disini Bambang kembali menunjukan prestasinya, Hingga Juli 2005, atlet sepak bola asal Indonesia ini tercatat mencetak gol terbanyak untuknya timnya dengan 22 musim 2007, Bambang kembali ke tanah air dan kembali memperkuat klub lamanya yaitu Persija Jakarta dalam Liga tanggal 10 Juli 2007 ketika pertandingan Indonesia – Bahrain, ia berhasil mencetak gol dan memastikan kemenangan untuk ini Bambang Pamungkas bermain untuk Persija Jakarta di Divisi Utama Liga Yayuk Basuki merupakan atlet tenis Indonesia yang lahir pada tanggal 30 November 1970 di Yogyakarta. Pemilik nama lengkap Sri Rahayu Basuki ini merupakan atlet tenis Indonesia yang paling terkenal pada era tahun Basuki memulai karir profesionalnya pada tahun 1990. Pada tahun berikutnya, ia berhasil menjadi petenis Indonesia pertama yang menjuarai turnamen Indonesia ini berhasil mencapai babak perempat final dalam turnamen Grand Slam Wimbledon pada tahun 1997. Ia pensiun dari karir profesionalnya sebagai Atlet tenis Indonesia pada tahun tertinggi yang pernah ia raih adalah posisi ke-19 untuk tunggal dan ke-9 untuk ganda. Total penghasilan yang pernah ia peroleh sepanjang karirnya adalah $ karirnya, Yayuk Basuki berhasil memperoleh 6 gelar tunggal tur WTA dan 9 gelar dari Alan Budikusuma Wiratama alias Goei Ren Fang merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 29 Maret 1968 di Surabaya. Alan adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang berhasil medali emas pada Olimpiade Barcelona tahun 1992 dalam nomor tunggal putra. Ia pensiun dari karirnya sebagai pebulu tangkis setelah Olimpiade Atlanta menikah dengan Susi Susanti, seorang atlet bulu tangkis Indonesia yang juga memenangkan medali emas pada Olimpiade Rudi Hartono Kurniawan alias Nio Hap Liang merupakan atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 18 Agustus 1949 di adalah seorang atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah memenangkan kejuaraan dunia pada tahun 1980 dan kejuaraan All England selama 8 kali , 7 diantaranya diraih secara berurutan pada periode tahun 1960an sampai Chris John Christian John merupakan atlet tinju Indonesia yang lahir pada tanggal 14 September 1979. Pria yang lebih akrab dikenal dengan nama Chris John ini tercatat sebagai petinju ketiga dari Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia setelah Nico Thomas dan Ellyas Taufik Hidayat adalah atlet bulu tangkis Indonesia yang lahir pada tanggal 10 Agustus 1981 di Bandung, Jawa barat. Ia merupakan atlet bulu tangkis tunggal putra dari Indonesia yang berasal dari klub SGS Elektrik Bandung dengan tinggi badan 176 dari pasangan Aris Haris dan Enok Dartilah ini berhasil meraih medali emas untuk Indonesia pada Olimpiade Athena 2004 dengan mengalahkan Seung Mo Shon asal Korea Selatan di babak 21 Agustus 2005, Atlet Indonesia ini berhasil menjadi juara dunia setelah mengalahkan pemain peringkat 1 dunia sebelumnya, Lin Dan di babak final. Pencapaian ini membuatnya menjadi pemain tunggal putra pertama yang mendapat gelar Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis dan Olimpiade pada saat yang 2 gelar di atas, ia juga berhasil mendapat gelar juara tunggal putra pada Asian Games tahun 2002 dan 2006. Atlet Indonesia ini juga tampil pada Olimpiade Beijing tahun 2008 namun kalah pada pertandingan pertama melawak Wong Choong Hann di babak Indonesia ini juga telah enam kali menjuarai Indonesia Terbuka pada 1999, 2000, 2002, 2003, 2004 dan 2006. Pengalaman bermainnya antara lain pada Piala Thomas tahun 200, 2002, 2004, 2006 dan 2008. Ia juga pernah ikut serta dalam Piala Sudirman tahun 1999, 2001, 2003 dan Susi Susanti merupakan atlet bulu tangkis yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat pada tanggal 11 Februari 1971. Wanita bernama lengkap Lucia Francisca Susi Susanti ini menikah dengan Alan Budikusuma yang juga meraih medali emas bersamanya pada Olimpiade Barcelona tahun 1992. Selain itu ia juga pernah meraih medali perunggu di Olimpiade Atlanta tahun prestasinya, International Badminton Federation memberikan penghargaan Hall Of Fame kepada Susi Susanti. Selain Susi Susanti, atlet bulu tangkis Indonesia lainnya yang berhasil mendapat penghargaan Hall Of Fame adalah Dick Sudirman, Rudy hartono, Liem Swie King dan Christian membanggakan tanah air Indonesia, Anda tidak harus berkimprah sebagai atlet. Cukup jalani pekerjaan Anda dengan semaksimal mungkin, bukan tidak mungkin apa yang Anda kerjakan sekarang akan menjadi sesuatu yang besar nantinya.

atlet renang indonesia era 80 an